BAB 1 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana Atau Profesional

 

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana Atau Profesional

September 27, 2024

Syahrani Puan Moredi
NIM 12405061060098
1C 
Kesejahteraan Sosial
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


RANGKUMAN HASIL PRESENTASI BAB 1 DARI KELOMPOK 1 

Pengertian PKN

  1. Secara Etimologis : berasal dari kata "pendidikan" dan "kewarganegaraan". Pendidikan yang berarti usaha sadar dan terencana agar peserta didik aktif mengembangkan potensi diri, sedangkan kewarganegaraan berarti segala hal-hal yang berhubungan dengan warga negara. 
  2. Secara Yuridis : membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. 
  3. Secara Terminologis : program pendidikan berintikan demokrasi politik, diperluas dengan sumber pengetahuan pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua. 

Kenapa PKN Diperlukan?

  1. Sebagai pembentukan karakter, untuk membangun rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
  2. Kesadaran bernegara, untuk meningkatkan pemahaman hak dan kewajiban serta partisipasi. 
  3. Penguatan demokrasi, untuk membekali pengetahuan tentang prinsip demokrasi. 
  4. Menumbuhkan kesadaran nasionalisme
  5. Penguatan demokrasi

Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik

Secara Historis, 
Pendidikan kewarganegaraan di Indonesia awalnya diselenggarakan oleh organisasi pergerakan yang bertujuan untuk membangun rasa kebangsaaan dan cita-cita Indonesia merdeka. 

Secara Sosiologis,
Pendidikan kewarganegaraan di Indonesia dilakukan pada tataran sosial kultural oleh para pemimpin di masyarakat yang mengajak untuk mencintai tanah air dan bangsa Indonesia.

Secara Politis
Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia lahir karena tuntutan konstitusi atau UUD 1945 dan sejumlah kebijakan Pemerintah yang berkuasa sesuai dengan masanya.

Dinamika dan Tantangan 

Masa awal kemerdekaan (1945-1950) 
  • Dinamika : fokus nasionalisme, kesadaran bangsa, dan pancasila. 
  • Tantangan : infrastruktur pendidikan minim & instabilitas politik. 
Demokrasi Liberal (1950-1959) 
  • Dinamika : sistem multi-partai, beragam ideologi. 
  • Tantangan : pergantian kabinet cepat, ideologi partai mempengaruhi kurikulum. 
Demokrasi Terpimpin (1959-1966) 
  • Dinamika : untuk menguatkan NASAKOM dan integrasi nasional. 
  • Tantangan : sebagai alat indoktrinasi ideologi negara. 
Orde Baru (1966-1998) 
  • Dinamika : PMP untuk legitimasi pemerintah. 
  • Tantangan : formalistik, dogmastis, minim diskusi kritis.
Era Reformasi (1998-sekarang) 
  • Dinamika : fokus pada demokrasi, HAM, dan pluralisme. 
  • Tantangan : radikalisme, intoleransi, kurang konsisten. 

Esensi dan Urgensi PKN Untuk Masa Depan

  1. Esensi : menanamkan nilai-nilai demokrasi, toleransi, dan keadilan, serta meningkatkan partisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 
  2. Urgensi : semakin meningkat karena tantangan global. membantu individu memahami isu-isu tersebut dan berkontribusi secara konstruktif. 

Hakikat dan Pentingnya PKN

Untuk menciptakan generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sesama. 

Kesimpulan
Pengetahuan kewarganegaraan adalah langkah awal untuk menopang pengetahuan lain agar masyarakat khususnya para sarjana dan profesional untuk terus memaksimalkan potensinya demi tanah air. Pendidikan kewarganegaraan penting untuk mendorong nilai-nilai moral, etika, kebhinekaan, keadilan sosial, menghadapi globalisasi, polarisasi sosial, dan disrupsi teknologi. PKN dapat mencegah radikalisme, meningkatkan toleransi, dan memajukan kehidupan demokratis yang sehat.


Comments

Popular posts from this blog

BAB 5: Hak dan Kewajiban Warga Negara dan negara

BAB 9: KETAHANAN NEGARA

BAB 4 BAGAIMANA NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD NRI 1945 DAN KONSTITUSIONALITAS KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BAWAH UUD?